1408 (2007)




Director: Mikael Håfström
Casts: John Cusack, Samuel L. Jackson, Mary McCormack
Country: USA


Owkay this is a hard one.....

Setelah sekian lama gw menanti film ini, dan diselingi berbagai macam pendapat orang mengenai film terbaru Stephen King tersebut, rasa penasaran saya dan wahyu semakin menjadi. Karena, dari semua review dan pendapat orang yang udah nonton, satupun ga ada yang sama. Ada yang bilang bagus, so-so, sampai mengecewakan.... hmmmm...setelah menimbang dan menimbang, akhirnya kami membeli DVD nya saja dan menikmatinya bersama roti mayonaise nyaammmm....

Menit2 pertama was a blast! I can feel the thrill and the tickling flow. Suka banget sama permainan karakternya, dimana penjelasan watak per karakternya tidak dijabarkan terlalu deskriptif, tp hanya menampilkan permainan watak yang berjalan bersamaan dengan flow ceritanya. Permainan ambienceny sempat membuat saya merinding sesekali. Beberapa scene saat teror hantu dimulai saat menghibur (eh...menegangkan maksudnya =P).. radio yang tiba2 nyala memutar lagu tempo doeloe, kemudian lukisan yang bergeser sedikit, sampai ke kertas tissue yang melipat kembali. Tipikal sekaliy siy....hmmm but i still like those little thrills that tricked my curiousity....nicely done
Tapi, ketika para hantu sudah mulai muncul...nah di sini level thrillnya mulai turun... well it’s so hollywood’s ghost-look-alike siy....Cuma, the poltergeist play-nya udah ga se-tickling di awal...it’s too blunt and a bit wierd... di poin ini, film ini udah berubah dari thrilling menjadi mind-game, flow cerita yang diputar secara terus menerus sebenernya menarik, tp segala ambience yang sudah terbangun secara baik di menit2 pertama seperti ‘dibanting setir’.... I like the mind twisting part, but i hate it when i lost the thrilling ambience also... =( dilema...dilema..dilema....

DAn yang sangaaatttt gw suka di film ini adalah permainan Samuel L. Jackson.... walaupun peran dia hanya beberapa scene saja, tapi karakter beliau sangat mendominasi. Sampai2 pas bagian Cusack dan Jackson harus adu akting di sebuah scene, keliatan sekali karakter sang tokoh utama jadi “ketutup” banget. Poor cusack.....

Tapi satu hal yang membuat film ini agak flopped: endingnya. Film ini tipikal stephen king banget siy.. but in my oppinion the ending could’ve been better.... rasanya ada yang sedikit gantung aja siy, bukan penutupan yang meninggalkan misteri atau apa.... just..like...’that’...

No comments:

Post a Comment