M (1931)





Director: Fritz Lang
Writers: Thea von Harbou (script) and Fritz Lang (script)
Casts: Peter Lorre
Ellen Widmann
Inge Landgut
Otto Wernicke
Country: Germany



'A thriller way ahead of it’s time'

Film ini merupakan karya pertama Fritz Lang dalam sebuah film bersuara, masih ingat dengan film bisu bersejarahnya Metropolis? Maka ini adalah karya Lang berikutnya yang harus anda simak. Genre thriller, film misteri pembunuhan dan detektif memang banyak digemari akhir-akhir ini, dan sudah banyak karya-karya klasik hebat seperti Psycho (Alfred Hitchcock) sampai ke Silence of the lambs (Jonathan Demme) yan terpengaruh dari karya Lang ini.

M adalah pionir film yang menghadirkan tema pembunuhan berantai. Film yang dirilis pada tahun 1931 di Jerman ini sangat terpengaruh oleh merebaknya kejahatan pembunuhan berantai di Jerman pada era akhir tahun 20an. “the vampire of Düsseldorf” nama yang disandang oleh Peter Kürten, seorang pembunuh berantai yang sangat terkenal di Jerman yang akhirnya tertangkap oleh polisi pada tahun 1930. Ia telah menyerang 41 orang dan 9 diantaranya dibunuh secara sadis. Kürten adalah profil nyata dari film ini



M sendiri berlatar belakang seorang pembunuh berantai dan penculik anak-anak kecil di kota Berlin bernama Hans Beckert (Peter Lorre) yang sangat sulit untuk ditangkap sehingga meresahkan baik polisi setempat juga mafia bawah tanah di Berlin. Semakin banyak korban pembunuhan anak kecil dikota ini membuat polisi mulai turun ke jalanan dan membuat bisnis para mafia jadi terganggu dengan para detektif memeriksa dan menginterogasi semua penduduk kota. Hal ini membuat baik polisi dan para mafia berbalapan memburu pembunuh berantai tersebut. Kisah perburuan ini sangat sarat dengan intrik politik, terutama mengenai anti NAZI yang sedang dalam perjalanan berkuasa pada era itu di Jerman. Juga dengan keadaan struktur masyarakat di Jerman pada pra-perang dunia kedua.




Film dengan dialog pertama dari tangan Lang ini sangat kental dengan pengaruh ekspresionisme, ciri khas Lang memang dan banyak hal yang menjadi benchmark untuk film thriller dan misteri modern, seperti scoring bercorak leitmotif yang membuat setiap scene mempunyai ciri khas sendiri yang mencekam, metode ini juga akhirnya dipakai oleh Alfred Hitchcock yang sangat terpukau dengan M. Ciri khas lain Lang dalam film ini adalah banyak jenis pengambilan gambar yang aneh dan berfokus pada satu indivudual, pengambilan gambar ini terkadang berkesan membosankan tetapi apabila diperhatikan dengan seksama fokusnya sebenarnya pada pembangunan perubahan emosi dari dialog ke dialog para pemainnya, ini sangat intens dan dirangkai dengan pengambilan gambar Lang yang brilian.



Bagi anda penggemar film klasik terutama penggemar karya Expressionist art Fritz Lang yang mempunyai jalan cerita yang pintar dan cara pandang yang berbeda, anda wajib mengoleksinya. This movie is still worth to learn for years to come!

GP 506 (2008)





Director: Su-chang Kong
Writer: Su-chang Kong
Casts: Kyoo-Hwan Choi
Ho-jin Chun
Byeong-Cheol Do
Cho Hyun-jae
Jin-woong Jo
Byeong-cheol Kim
Country: Korea



masih inget sama horor korea yang judulnya R-point gak..?
film horor tentang tentara2 di era perang vietnam
yup Su-chang Kong balik lagi bikin film horor bertemakan tentara, I dunno is this guy really into military fetishes or what, the thing is he very much dislike the whole military and war concept andddd he's really into blood and gruesome
sooo here we go
pagi ini screeningnya lumayan sepi
padahal setelah liat sana sini dan info ttg filmnya
dapet banyak pujian dan banyak juga kritikan
tapi ada beberapa kata2 yg keinget dikepala gue dari salah satu reviewer dari UK. this is one of the smartest zombie movie ever!

hmmmm sepertinya saya kurang setuju kalau film ini dibilang film zombie
although memang ada satu dua mayat berjalan tp basically film ini adalah film thriller / suspense
ok ok... filmnya
ide cerita film ini sebenernya diangkat dari issue2 desas desus yang disinyalir cerita nyata dari sebuah kejadian di DMZ (demiliterized zone) perbatasan 1km antara korea selatan dan korea utara. ada satu pos jaga bernama guard post 506 yang tiba2 semua personelnya mati semua bunuh2an. ermmmmm saya sendiri gak tau beneran ceritanya seperti di film ini atau tidak tp dalam film ini, kejadian ini diakibatkan oleh virus-zombie-like.

ermmmm jalan cerita lumayan twisting sih (mengingat orang korea mukanya sama semua dan mereka semua plontos dan pake seragam tentara.. jd gue agak2 lost hahahaha) tapi gue gak mau spoiler ah... lumayan seru soalnya. tp ada beberapa hal yang gue kurang suka dr film ini.
pertama film ini walaupun cuman meceritakan 12jam kejadian di GP 506 itu tapi alurnya lamaaaaaa bgt. pas gue tau kalo ceritanya cuman sehari itu doang gue berpikiran wah intens nih pasti filmnya (with horror zombie gruesome action tentunya) ermmmmm I'm dead wrong. ternyata film ini kekuatannya di penjiwaan akting aktor2nya. bener2 bagussssss dan bener2 keliatan krisis dan kebingungan masing2 individunya.
the thing is buat beberapa orang pasti menganggap film ini boring karena action dan suspense nya berkadar minim banget

but I dunno why I still enjoyed the movie, menyerempet ide cerita horor2 daur ulang tp dibuat beda dikit. plus saya suka karena banyak darah hehehe lots and lots of blood

gak jelek, hanya kurang seru, tapi menarik! *bingung khan

The Shaman (2008)




Pemain : Oka Antara, Farah Debby, Kamidia Radisti, Kemal Vivaveni, Vicky Notonegoro
Piet Pagau, Julia Perez, Dirly
Sutradara : Raditya Sidharta
Penulis : Aria Bima
COuntry: Indonesia



Gw menikmati film yang konon ga boleh masuk ke sinema2 handal Indonesia karena terlalu sadis itu...yea rite.

satu2nya yang bikin gw bisa menikmati press screening itu adalah, freeflow beer dan makanan. Bayangin aja. gw ntn di tempat main biliard dengan proyektor serta sound seadaanya. oia, berhubung tempatnya penuh gw terpaksa ntn di TV LCD di sebelah kiri gw [jangan tanya betapa pegelnya]

pada dasarnya gw agak ga bisa ntn film gore. yang potong sana potong sini, iris sana iris sini.... buat gw itu lebih horor dari film horor!! Nah, film ini konon seperti itu, sadis katanya. tp even dia udah iris sana iris sini, gw ga sekalipun meringis.... ini film apa sih sebenernya?

Ok, balik ke cerita. konon film ini memiliki nuansa horor, teror mbak2 yang transmigrasi dari film SAW [maaf gw terpaksa bilang gt, soalnya make up dan kostum hantu yang satu ini, SANGAT mengingatkan gw pada si babi berkerudung merah dari SAW] sudah dimulai sejak sang tokoh utama tiba di kalimantan. wait...kalimantan? shaman dan kalimantan...agak2 udah jelas kan benang merahnya? yap benar, film ini diwarnai dengan adegan ilmu hitam di kalimantan itu, tp bukan, itu bukan inti ceritanya... dibalik serial hantu dan dukun2an itu ternyata didalangi pembunuhan berseri yang memutilasi mayat2 korban. dan sejujurnya, adegan perdukunan malah keliatan dipaksakan biar fit in dengan judul... dan entah gimana, mulai ke akhir cerita, sang penampakan hantu mulai menghilang secara tiba2. Oleh karena itu gw semakin yakin ambience horor yang dari awal film disodorkan, juga hanya sebuah selipan yang dipaksakan.... jadi ini film apaan sihhhh???

sebenernya ini adalah film yang mengisahkan kehidupan sehari2 dari sebuah boom mic yang sering dipakai saat shooting.....huakakakakkakkakaka boong dehhhh...cuma yah, si boom mic ini selalu muncul di setiap adegan, sampe2 mbak2 di depan gw terus ngitungin kehadiran sang mic. Oia, bukan cuma ujungnya aja loh... sampe setiang2nya juga in frame wakakakakakak.... gw tau, gw udah diingeti n berjuta2 kali sebelum filmnya mulai oleh sang MC, bawah flm ini masih RAW, belum di edit...tp ga separah ini juga kaleeeeeeeeee.......

gw beneran ga tau deh maunya film ini apa. padahal udah jelas dan ketebak jalan ceritanya, soal perdagangan organ tubuh, so si terdakwa membunuh dan memutilasi warga di desa itu [oops, spoiler yah...but heckkk yaudahlah ga ada yang mau ntn juga].... cuman gw ga ngerti juga kenapa si dukun ada..terutama si hantu mbak2 yang kayak babi kerudung merah di SAW. Karena kalo lo perhatiin, si hantu merah yang terus2an muncul itu, beneran ilang diakhir cerita, dan ga ada penjelasannya...so who the hell is shee....??

akting...ga usah ditanya dehhh..... chakeb bener sih akting, saking cakepnya, si mbak Lila yang dicertakan sebagai penduduk asli di kalimantan, di awal film berlogat melayu, mulai tengah cerita jadi betawi dan sesekali jawa serta sunda... sebnernya asla mana sih lo mbak???

akting marah dan psycho tokoh utamanya juga ga meyakinkan, gw malah bingung pas dia mulai marah2..., "kenapa sih itu orang marah2?". gara2 adegan marah itu juga terlihat dipaksakan.....

dari segi sinematografi... yaudahlah..kan katanya masih raw, belum diedit jadi gw ga boleh sentuh divisi itu kan? tp jujur pengambilan gambarnya kurang ekspresif...t erlalu datar. sigh.....

Hidden Floor (2006)





aka Nebeonjjae cheung
Director: Il-soon Kwon
Casts: Seo-hyeong Kim
Yoo-jung Kim
Country: Korea


gw udah cukup lama menantikan film horror yang ikut screamfest taun lalu ini [eh iya kan om leo?].

gw suka banget sama jalan ceritanya. soal kepercayaan bahwa akan membawa ketidak beruntungan kalo sebuah lantai dinamai lantai 4. makanya beberapa gedung suka meniadakan angka 4 di deretan lantainya [either diskip, atau diganti jadi 3A]. Nah kalo di film ini ceritanya ditiadakan. dari lantai 3 langsung ke 5. Dan di apartemen tanpa lantai 4 itu, mulai terjadi teror2 hingga menyebabkan kematian.

Sebenernya hantu di film ini ga serem2 amat, yah tipikal sadako-wannabe. cuma thrilling ambiencenya dapet banget. mulai dari suara2 di bawah lantai. trus kejadian 'salah lantai'...ouwww yess nice nice thrill.

tp satu hal. benang merah antara teror sang hatu dan tokoh penyebab teror itu terjadi.. agak2....ga kena. karena secara tiba2 aja kondisinya berubah. agak terlalu cepat malah. sampe2 gw dan wahyu sempet bingung... "loh..kok kenapa si 'orang itu' tiba2 jadi begitu...?" yanh intinya, dibagian itu agak2 terasa missing linknya.

overl all, film ini mayan seru kok. buat sekedar kaget2an dan seru2an. kalo soal ending, yaudahlah ya...tipikal film horor kebanyakan. nuthin special [sampe2 gw aja udah mulai lupa...wakkakakakakakakaka padahal baru sekitar 2 hari yang lalu gw ntn]. ceritanya juga sebenernya menarik dan sesekali bikin merinding. cuma sayang, sepertinya bukan masuk kategori film yang akan bikin lo terngiang2 sepanjang masa. cuma enak dikonsumsi sesaat buat seru2an.

sayang sekali

Diary of The Dead




Director: George A. Romero
Casts: Michelle Morgan, Joshua Close, Shawn Roberts, Amy Ciupak Lalonde
Country: USA


Anda dikelilingi oleh zombie, dan kemanapun anda pergi akan selalu dikepung oleh zombie lapar yang ingin menggigit anda. Keluarga, pacar, teman baik sampai ke tetangga anda sudah tertular virus mematikan dan semuanya menjadi mayat hidup yang berjalan-jalan hanya dengan satu tujuan. Eat..eat..eat.. hoammm sedikit membosankan memang, banyak film-film zombie yang keluar beberapa tahun terakhir ini yang cukup membosankan, terutama film-film dengan trend viral-marketing yang digosipkan true documentary lewat dunia maya baik dari blog atau dari e-mail. Tapi kali ini saya yakin Diary of the dead menyajikan sesuatu yang berbeda.. koreksi, berkelas! Diary of the dead adalah sebuah film zombie thriller dengan prespektif yang cukup unik.
George A. Romero yang sukses dengan franchise film The night of the living dead, dawn of the dead, day of the dead, ...dead, ...dead, ...dead dan semua film yang berakhiran dead kali ini membuat sesuatu yang sedikit berbeda prespektifnya dari film zombie biasa. Sedikit mengingatkan kami pada Cloverfield yang sangat hype... koreksi, sangat membosankan, Diary of the dead mempunyai karakter yang matang, sepertinya Romero memang layak diberikan julukan master oleh para zombie movie fans. Kalau zombie adalah mayat berjalan maka Romero menghidupkan franchise zombie yang telah mati suri.

Ingat Diary of the dead bukan sebuah film tapi sebuah dokumenter... koreksi, Diary of the dead bukan sebuah dokumenter tapi sebuah film. Membingungkan bukan, tetapi awal plot film ini adalah sebuah dokumenter dari potongan rekaman kamera dari seorang jurnalis yang menjadi awal dari outbreak virus menular yang menyebabkan seluruh manusia di dunia menjadi mayat berjalan. Cerita bermula ketika seorang mahasiswa perfilman di Pittsburgh Amerika sedang shooting film untuk tugas kuliahnya, tiba-tiba dari radio diberitakan kekacauan yang terjadi di kota dan menyebar kemana-mana. Kepanikan terjadi dan salah satu dari mereka Jason Creed bertekad untuk merekam fenomena ini dalam kamera, dengan tujuan untuk membuat dokumenter agar dapat menjadi panduan buat orang banyak agar dapat menyelamatkan diri dari virus mayat berjalan yang mematikan ini. Petualangan remaja ini yang menjadikan perjalanan plot Diary of the dead menjadi menegangkan.

Hal yang unik dalam Diary of the dead adalah para pemainnya yang memegang kendali kamera, terkadang kami merasa seperti sedang bermain game dalam beberapa adegan. Jangan lupakan beberapa adegan mengejutkan yang dapat membuat anda terperanjat dari kursi anda. Penghargaan kami untuk Romero yang dapat mengadaptasikan isu sosial terkini menjadi aktual kedalam film diary of the dead, bukan hanya bunuh-membunuh, makan-memakan dan tembak-menembak tetapi ada beberapa pesan sosial dan kemanusiaan yang disampaikan dalam film ini. Remember Blairwitch? forget Cloverfield, Diary of the dead is a must see for horror-fan!

Legenda SUndel Bolong (2007)





Pemain : Baim, Tio Pakusadewo, Jian Batari, Uli Auliani
Sutradara : Hanung Bramantyo
Penulis : Erik Tiwa/hanung Bramantyo
COuntry Indonesia




Nahhhh sebenernya saya penasaran banget sama film ini karena sutradara dan ide cerita film ini dari mas Hanung bramantyo, walaupun saya gak terlalu high expectation sama film ini tapi what the heck... gak mati khan kl nonton film jelek hehehe.

Buat permulaan film ini saya akuin tempat-tempat pengambilan gambarnya bagus banget.. indonesia sekali dengan aura2 pedesaan dan didukung colour tone yang berkesan seperti film lama. Dan very nice indeed mereka tidak memaksakan untuk dibikin seperti set-set film horror yang maksa. Pedesaan di daerah jawa barat sudah cukup dengan sendirinya membuat aura serammmmm.

Jempol juga buat oom hanung karena overall everything in this movie is absolute original, terutama setan yang gak ikut2 saga ngesot-ngesotan dan gak ada sadako kudis jadi-jadian. Bener2 disuguhin mbak sundel bolong asli bikinan dalam negeri hehehe. Ide cerita walopun terdengar klasik tapi menurut saya tetap bagus.

Ya setting cerita tentang sebuah desa bernama banjar di pinggiran jawa barat yang di over run oleh seorang demang juragan perkebunan teh yang demennya nyulikin penari-penari ronggeng yahhud nan seksi dan dijadikan budak nafsunya hahahahaha. Salah satu dari penari ronggeng itu ada yg mati terbunuh karena mau kabur setelah dihamili dan disekap sama si demang... nahhhh ini dia nih si mbak sundel bolongnya. satu lagi notes dari saya dan pacar, itu si sundel bolong koq gak diceritain kenapa punggungnya bolong, kalo yang versi suzzanna khan jelas tuh gara-gara pas hamil di santet sama orang jadi beranaknya brojol lewat punggung... nahhh yang ini...??? masih jadi misteri.. tau-tau udah bolong kumplit dengan tulang belakang yang nongol hehehe.


Walaupun film ini tidak seram dan tidak tegang tapi ada dua scene yang bikin lumayan nahan napas hehehe salah satunya pas si imah lagi kesurupan gara-gara lagi dikerjain sama si dukun perempuan itu... grrrrrrrrr ekspresi mukanya parahhhhhh. Dan yang paling yahuud itu pas si pak lurah lagi bawa lentera malem-malem buta mau nyari si imah trus masuk ke jalan setapak yg ditutupin sama pohon bambu gede-gede... nahhhhh tiba-tiba ada suara musik sunda dan deshhhhhhhhhhhh nongol lah si sundel bolong dengan selendangnya joged ronggeng lah dia.... hiiiiiiiiiiiiiiiiii najis merinding gue.

Oh yah satu lagi acting pemainnya lumayan bagus walopun non-sundanese yang dipaksakan menjadi sunda tapi yahh lumayan lah. Yang kocak saya baru ngeh kalo pemeran cowok di film ini itu si baim anu sapa tuh nama band nya ahhhh ADA band hakhakhakhak cocok mukenye susah soalnya hahaha.

Storyline: biasa aja tp sangat original

Blood: sundel bolong...??? masih nanya darah..???

Sex: ditendang istri saat mau gituan

Scare factor: cukup dua scene

Ambience: kerennnn...!!!!!!

Ghost: original indonesia (kecuali scene CGI jelek mbak sundel bolong merayap di plafon waakakkaa)

Verdict: 2setengah bintang buat mas hanung... hajar trus mas

4bia (2008)




Directors: Banjong Pisanthanakun, Paween Purikitpanya
Casts: Laila Boonyasak ,
Pongsatorn Jongwilak
Maneerat Kham-uan
Kantapat Permpoonpatcharasuk
Country: Thailand



Sebuah penyegaran, setelah sekian lama film2 horor memburuk.

Mungkin ini bukan film horor yang spektakuler. Mungkin ini masuk kategori yang biasa aja. Sejujurnya di film ini, bisa ditemukan banyak 'celah kosong' yang membuat penontonnya bertanya2, karena di satu-dan-dua-hal, film ini memang kurang logis... tp setelah trend film horor kacrut yang panjang, 4bia membuat saya tersenyum lebar. Ya..., saya suka film ini.

Yang membuat agak sulit dalam penilaian film ini adalah, 4bia terdiri dari 4 cerita. dan ke-4nya memiliki karakter dan penilaian yang berbeda. Favorit saya adalah cerita pertama [Happiness] dan cerita ke-empat [Last Fright]. Sementara cerita ketiga [In The Middle] tidak masuk kategori jelek, seru malahan, tp ga bis agw masukin katgori horor. Nah kalo cerita ke-dua [Tit for Tat] ancurnya minta ampun, it sucked BIG time!! Nah, karena penilaian yang rumit ini, gw pisah jadi 4 bagian aja yah.

1. Happiness
Gw salut sama sutradara film ini. Dari awal cerita smp abis, gw ga menemukan dialog sm sekali. Film ini bercerita melalui sms, gestur, ekspresi, dan segala hal yang bisa dijadikan sebagai penyalur informasi. Dan keadaan tanpa dialog itu, tidak membuat kami para penonton bingung. Kami masih bisa mengerti dan menangkap emosi dari film ini. Brilliant!! Cuma, [iya masih ada cumanya]. The ending is a bit corny. Kemunculan sang hantu yang cuma sekali, tp dalam moment yang tepat dan membantu klimaksnya film ini, sebenernya bagus. Tp sayang,.... i hate CGI ghosts... udah gitu. setelah klimaks itu, bukannya berhenti menggantung di sana, malah dilanjutkan dengan 'penjelasan' yang corny. sayang sekali.

2. Tit for Tat
nice nice nice cinematography. tp sisanya ancur. Ceritanya aneh, hantu CGInya jelek mampus, model filmnya semodel Final Destenation wannabe, dan lagi2, sang sutradara sok2 meng-intens-kan film yang sebenernya ga terlalu intens ini. ditambah lagi, ending yang..... duh.... come on!!. a very crappy one.

3. In The Middle
nah, yang ini seru banget ceritanya. Jalan dan alurnya bagus banget. Meletakkan humor di titik2 yang tepat dan ga murahan. lo ga bakal bisa lepas dari layar begitu film ini mulai, lo akan terus terbawa arus cerita, dan terus menunggu hal apa lagi yang akan muncul di film ini. Tp sekali lagi, film ini malah ga bisa dikategorikan horor. there's no thrilling ambience at all. Cuma seseruan di tiap adegan. Tapi, film ini juga ga bisa dimasukin ke kategori film jelek. cuma, bukan horor aja. Oia, ceritanya pun ga ketebak loh.... yah kesimpulannya: It's a fun ride.

4. Last Fright
nah, yang ini adalah yang memiliki kadar ketidak logisan paling tinggi. Bukan ceritanya over aneh atau gimana, cuma memiliki satu-dua hal yang sesekali bikin gw menaikan alis tinggi2. [misalnya kayak, kenapa juga itu mayat kok didudukin aja di kursi pesawat, dan cuma berbalut kaffan. Padahal dia kan seorang putri, at least ada cara yang lebih propper kan? ]. But anyway, gw berusaha untuk tidak menggubris titik2 ketidak logisan itu, dan berusaha menikmati film ini. Dan berhasil. Karena dari 4 cerita, Last Fright ini adalah film yang paling masuk kategori film horor. Jalan ceritanya menarik, alurnya ga dipanjang2in, i can feel the thrilling ambience, dan hantunya.... kamprettttttttttttt males banget klo gw nemu begituan di pesawat terbang. Yap, film ini benar2 melengkapi syarat2 film horor. This movie have the goodies on, beside the not-so-logic-facts-so-they-can-make-a-thrilling-scene itu [iyalah....coba kalo hantunya ada di peti trus ga di kursi penumpang, film ini akan jadi horror-less]